,DASAN BELEQ ,DESA GUMANTAR
Gumantar adalah salah satu desa dari delapan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.Hingga sekarang, desa ini banyak meninggalkan beberapa situs sejarah yang penuh dengan nuansa adat istiadatnya, terutama yang berpusat di Dusun Dasan Beleq.
Secara sosiokultural, masyarakat adat
Dasan Beleq berkaitan erat dengan ajaran Islam. Hal ini bisa dilihat
dari situs budaya yang ada, terus hidup dan berkembang sejalan dengan
ritme kehidupan masyarakat setempat.
Pusat aspek keagamaan terdapat di dusun
Gumantar, dimana Mesjid Kuno yang ada sekarang adalah dibangun oleh para
wali dan ulama’ penyebar agama Islam terdahulu, sedangkan pusat
Pemerintahannya kala itu terdapat di Dusun Dasan Beleq ini.
Situs–situs sejarah peninggalan para wali penyebar agama Islam yang tedapat di Dusun Dasan Beleq ini.Para penyebar agama Islam yang pertama
kali datang ke tempat itu (Dasan Beleq), Penyebar agama Islam ini,
bernama Mak Beleq dan Kendi (menyerupai Kendi) turun dari Gunung
Rinjani, yang dikemudian hari, dalam perjalanan sejarah, setelah
berkuasa dan menyebarkan agama Islam di daerah Bayan, Mak Beleq dikenal
dengan sebutan Datu Bayan.Sedangkan temannya yang bernama Kendi tadi,
kala itu,tetap tinggal dan menyebarkan agama Islam di daerah Dasan Beleq
dan sekitarnya.
Diceritakan, sebelum sampai ke Dasan
Beleq, para penyebar ajaran Islam (Mak Beleq dan Kendi) ini berhenti
dulu di Pawang Semboya, untuk melihat sekeliling utara lereng gunung
Rinjani, kearah mana nantinya tujuannya yang pertama dalam menyebarkan
ajaran Islam yang dibawanya. Setelah mantap keteguhan hatinya, maka
dipilihlah suatu daerah sebagai tujuannya yang pertama dalam menyebarkan
ajaran Islam. Daerah tersebut, sekarang dikenal dengan nama Dusun Dasan
Beleq. Karena yang pertama kali datang ditempat itu bernama Mak Beleq,
sebelum melanjutkan penyebarannya ke daerah Bayan.
Kemudian, situs peninggalan sejarah yang
lain di Dusun Dasan Beleq ini adalah Bale Adat yang berada di Pawang
Gedeng/Pawang Adat, sekitar 400 meter kearah selatan Gubuq Dasan Beleq
sekarang.
Bale adat yang berada ditengah Pawang Gedeng/Pawang Adat ini, terbuat dari anyaman pohon bambu. Mulai dari atap hingga pagarnya semuanya terbuat dari bambu. Disamping Bale Adat ini, sekitar 5 meter disebelah barat laut dari Bale Adat tersebut, didirikan ‘Berugak Agung’ saka enam, sebagai tempat persinggahan para tetua adat sebelum melaksanakan upacara ritual adat di Bale Adat tersebut. Selain sebagai tempat persinggahan para tetua adat sebelum melaksanakan upacara ritualnya, maka Berugak Agung ini, digunakan pula sebagai tempat mempersiapkan sesaji dan segala bentuk hidangan makanan yang disajikan dalam wadah yang disebut dulang, yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat adat yang hadir dalam upacara adat, usai melakukan upacara ritual di Bale Adat tersebut.
Bale adat yang berada ditengah Pawang Gedeng/Pawang Adat ini, terbuat dari anyaman pohon bambu. Mulai dari atap hingga pagarnya semuanya terbuat dari bambu. Disamping Bale Adat ini, sekitar 5 meter disebelah barat laut dari Bale Adat tersebut, didirikan ‘Berugak Agung’ saka enam, sebagai tempat persinggahan para tetua adat sebelum melaksanakan upacara ritual adat di Bale Adat tersebut. Selain sebagai tempat persinggahan para tetua adat sebelum melaksanakan upacara ritualnya, maka Berugak Agung ini, digunakan pula sebagai tempat mempersiapkan sesaji dan segala bentuk hidangan makanan yang disajikan dalam wadah yang disebut dulang, yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat adat yang hadir dalam upacara adat, usai melakukan upacara ritual di Bale Adat tersebut.
Nuansa adat di sebuah dusun tradisional
yang jauh dari bisingnya kehidupan masyarakat modern ini, masih kental
dengan tradisi-tradisi wetu telu, berurat berakar dikalangan sebagian
masyarakat Dayan Gunung, yang masih kuat memegang tradisi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar