Busana adat Bayan dilengkapi oleh ikat kepala bagi laki laki yang disebut "Sapuk" dan ikat kepala bagi perempuan yang dikenal dengan sebutan “Jong”. Sapuk dan Jong dalam masyarakat adat Bayan pada umumnya, digunakan pada saat ada ritual adat tertentu dan ditempat tertentu juga.
Penggunaan Jong Bayan yang di pakai oleh kaum perempuan digunakan pada saat acara sareat maulid adat yang ketika menumbuk padi di rantok besar yang terbuat dari kayu seperti sampan. Pada ritual acara maulid adat ini kaum perempuan yang berada di kampu Karang Bajo, kampu Bayan Timur, kampu Bayan Barat dan kampu Loloan. Kecamatan Bayan Lombok Utara harus menggunakan jong yang dibuat khusus secara tradisional yang dikenal dengan nyesek.
Penggunaan sapuk atau jong , berbeda-beda tergantung pada saat ritual adat yang dilaksanakan. Secara umum, sapuk digunakan dengan ikatan di bagian depan kepala (kening) yang biasa digunakan pada acara gawe urip ( hidup ). Ikatan sapuk hanya bisa digunakan pada bagian belakang pada saat gawe pati ( ritual kematian ), sementara diluar ritual tersebut ikatannnya harus di depan seperti Nyongkolang, kecuali para Pemangku dan Kyai.
Sapuk atau ikat kepala ini memiliki banyak jenis. Dan jenis yang digunakan itu tergantung dari posisi atau jabatan pemakainya dalam pranata adat.
Sapuk berwarna biru digunakan oleh Mak Lokaq Perumbaq yaitu, Perumbaq Daya, Perumbaq Tengaq (Maq Lokaq Gantungan Rombong), dan Perumbaq Lauk. Warna biru ini diyakini oleh masyarakat adat sesuai dengan warna langit, yang bisa mengayomi setiap makhluk hidup di bumi. Sehingga perumbaq ini diharapkan bisa memberikan pengayoman kepada masyarakat adat dan lingkungannya, baik di daerah hutan, masyarakat adat maupun untuk perairan atau laut.
Sementara sapuk berwarna putih digunakan oleh para Kyai Adat dan Pemangku, yaitu
KyaiPenghulu, Kiyai Lebe dan Kiyai Santri. Sedangkan untuk amak Lokaq adalah: Amaq Lokaq Pande, Amaq Lokaq Singgan Dalem, Amaq Lokaq Walin Gumi, Amaq Lokaq Dasan Ancak, Amaq Lokaq Pelabupati, Amaq Lokaq Telaga Banyak, Amaq Lokaq Telaga Bageq, Amaq Lokaq Senaru, dan Amaq Lokaq Loang Godek.
Kiyai Penghulu, Kiyai Lebed dan Kiyai santri merupakan tokoh agama, dan pemangku yang lainnya adalah tokoh adat yang tugasnya memberikan pencerahan kepada masyarakat adat umum. Sapuk yang berwarna putih ini menunjukan kesucian dan kebersihan hati dari para Kyai dan pemangku sebagai tokoh dan suritauladan bagi masyarkat adat.
Sapuk batik warna warni ini di gunakan oleh masyarakat adat secara umum. Ada juga pejabat adat yang menggunakan sapuk batik ini, seperti Pembekel yang ada di setiap komunitas masyarakat adat. Sapuk batik yang memiliki banyak warna ini juga memiliki banyak arti bagi masyarakat adat Bayan yaitu kehidupan yang bermacam-macam, baik dari pekerjaan maupun garis keturunan adatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar