Jumat, 10 Juni 2016

BISOK BERAS ( CUCI BERAS ),RITUAL MAULID ADAT BAYAN





BISOK MENIK ( CUCI BERAS ) ,RITUAL MAULID ADAT BAYAN

Kegiatan bisok menik (cuci beras) bukan sekadar membersihkan beras sebelum dimasak, namun memiliki makna sejarah. Lokasi bisok menik ini tidak pernah diubah sejak zaman dahulu hingga sekarang yaitu di Lokok Bajo.



Puluhan ibu rumah tangga yang mengenakan pakaian tradisional berupa kain poleng dan ikat kepala tampak berjalan keluar dari Kampu Karang Bajo sambil membawa beras diatas kepalanya yang ditaruh disebuah keraro/praras (baki yang terbuat dari anyaman bambu)

Perjalanan mereka menempuh waktu sekitar 10 menit dari kampu Karang Bajo ke tempat mereka bisok beras. Para ibu rumah tangga ini harus berjalan beriringan di jalan raya menuju Lokoq Bajo. Dan Sebagai syarat yang boleh mencuci beras ini adalah perempuan yang suci (tidak dalam masa haid) dan sepanjang perjalanan (sekitar 400 meter dari kampu) tidak boleh berbicara atau menoleh dan memotong jalan barisan.




Ketika sampai di mata air Lokoq Bajo , beraspun mulai dicuci bersih. Setelah beras dicuci, kemudian di masak menjadi nasi dan mengagek atau menata hidangan pada sebuah tempat yang dibuat dari rautan bambu yang disebut ancak.



Prosesi bisok beras diawali dengan penyembelihan hewan ternak yang dikumpulkan komunitas adat setempat. Dan pada maulid adat ini sedikitnya ada 80 ekor kambing, 2 ekor sapi dan ratusan ekor ayam dipotong didalam kampu.




Semua hewan ternak yang dipotong adalah sumbangan dari komunitas adat setempat, yang jika dihitung secara matematika, harganya sampai ratusan juta rupiah. Namun disinilah tampak kekompakan masyarakat adat yang tidak pernah berhitung ketika melakukan ritual adat. pemotongan hewan

Satu hal yang tetap dipegang teguh oleh komunitas adat dalam melaksanakan berbagai ritual adat, yaitu ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul. Artinya berapapun biaya proses ritual adat, bila bersama-sama akan menjadi ringan, sehingga dalam menyumbangkan sesuatu untuk kepentingan adat, mereka tidak pernah berhitung secara matematika. Dapat dikatakan bahwa maulid adat Bayan dan ritual adat lainya sebagai perekat bagi komunitas setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar